Describes Food 7
Secara tertulis, sejarah cap cay memang tidak pernah diketemukan. Walaupun makanan ini sudah sangat umum dan lazim ditemui dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tak hanya di restoran yang menjual chinese food, di penjual mi dan nasi goreng yang dijajakan gerobak di pinggir jalan pun, menu ini pun bisa dijumpai.
Cerita tentang asal usul cap cay memang banyak sekali versinya. Sehingga sulit juga untuk menentukan, di sini saya coba share tentang sejarah Cap Cay dari beberapa versi.
cap cay pertama kali dikenal di daratan Cina pada era Dinasty Qing (1644-1911). Cap cay yang dikenal saat itu berupa potongan sayur-sayuran yang dicampur dengan jerohan hewan.
cap cay adalah masakan kaum imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Makanan yang dimasak hari itu adalah apa yang ditemuinya hari itu. Semua yang ditemukan hari itu dipotong-potong, kemudian dimasak menjadi satu. Kalau sayur yang ditemukan lebih banyak, maka cap cay hari itu menjadi semakin mewah. Tapi di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di wilayah Taisan, yang mayoritas penduduknya pengelana dan kaum imigran, istilah masakan cap cay ini dikenal dan ada.
Sementara versi yang populer di Amerika menceritakan bahwa kunjungan Li Hung Chang, duta besar Cina ke New York pada 29 Agustus 1896, menjadi latar belakang munculnya masakan cap cay di Negeri Paman Sam itu. Dalam sebuah jamuan makan malam, Li Hung Chang menolak semua hidangan mewah. Ia pun menugaskan juru masak pribadinya untuk menyiapkan menu. Sang koki akhirnya menciptakan masakan yang bisa diterima oleh lidah Amerika dan Eropa. Hingga jadilah masakan cap cay itu.
Selain dari versi di atas juga yg mengatakan ( saya lupa sumbernya) bahwa CapCay bukan berasal dari China, melainkan masakan yg diciptakan oleh orang Tionghoa di yg tinggal Indonesia.
Bahan:
Cerita tentang asal usul cap cay memang banyak sekali versinya. Sehingga sulit juga untuk menentukan, di sini saya coba share tentang sejarah Cap Cay dari beberapa versi.
cap cay pertama kali dikenal di daratan Cina pada era Dinasty Qing (1644-1911). Cap cay yang dikenal saat itu berupa potongan sayur-sayuran yang dicampur dengan jerohan hewan.
cap cay adalah masakan kaum imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Makanan yang dimasak hari itu adalah apa yang ditemuinya hari itu. Semua yang ditemukan hari itu dipotong-potong, kemudian dimasak menjadi satu. Kalau sayur yang ditemukan lebih banyak, maka cap cay hari itu menjadi semakin mewah. Tapi di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di wilayah Taisan, yang mayoritas penduduknya pengelana dan kaum imigran, istilah masakan cap cay ini dikenal dan ada.
Sementara versi yang populer di Amerika menceritakan bahwa kunjungan Li Hung Chang, duta besar Cina ke New York pada 29 Agustus 1896, menjadi latar belakang munculnya masakan cap cay di Negeri Paman Sam itu. Dalam sebuah jamuan makan malam, Li Hung Chang menolak semua hidangan mewah. Ia pun menugaskan juru masak pribadinya untuk menyiapkan menu. Sang koki akhirnya menciptakan masakan yang bisa diterima oleh lidah Amerika dan Eropa. Hingga jadilah masakan cap cay itu.
Selain dari versi di atas juga yg mengatakan ( saya lupa sumbernya) bahwa CapCay bukan berasal dari China, melainkan masakan yg diciptakan oleh orang Tionghoa di yg tinggal Indonesia.
Bahan:
- paha ayam, potong-potong kecil
- hati ampela ayam, iris tipis
- wortel, iris tipis
- tomat, belah empat
- daun bawang, iris menyerong
- kol muda, potong-potong
- jamur bulat, belah
- bunga kol, rebus setengah matang, lepaskan bongkolnya potong sedikit tangkai
- udang kecil, kupas kulit
- bawang merah, tumbuk kasar
- bawang putih, tumbuk kasar
- tepung maizena, campur sedikit air
- kapri secukupnya
- garam dan lada secukupnya
- air kaldu ayam secukupnya
- minyak untuk menumis
cara membuat:
Panaskan penggorengan, beri sedikit minyak. Setelah cukup panas, tumis bawang merah dan bawang putih hingga wangi. Masukkan potongan ayam, udang, hati ampela, aduk lalu masak hingga setengah matang.
Masukkan semua sayuran, aduk rata lalu beri garam dan lada secukupnya. Tambahkan air kaldu secukupnya lalu kentalkan dengan tepung maizena, aduk rata. Angkat dan sajikan panas.
rasa : Lezat
tekstur: cair
warna : hijau,merah,kuning
Panaskan penggorengan, beri sedikit minyak. Setelah cukup panas, tumis bawang merah dan bawang putih hingga wangi. Masukkan potongan ayam, udang, hati ampela, aduk lalu masak hingga setengah matang.
Masukkan semua sayuran, aduk rata lalu beri garam dan lada secukupnya. Tambahkan air kaldu secukupnya lalu kentalkan dengan tepung maizena, aduk rata. Angkat dan sajikan panas.
rasa : Lezat
tekstur: cair
warna : hijau,merah,kuning
Tongseng bermula dari kedatangan bangsa Arab dan India abad 18 Masehi untuk melakukan perdagangan. Tak hanya itu, pertukaran budaya juga terjadi antara penduduk lokal dan pendatang. Berbagai kebudayaan masuk ke Tanah Air termasuk kuliner. Kedua bangsa tersebut memperkenalkan ragam hidangan kambing dan domba kala itu. Berabad kemudian di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogja, berbagai hidangan olahan kambing menjadi populer di Indonesia. Hal ini karena banyaknya daerah penghasil kambing yang baik bermunculan. Sate daging atau hati menjadi kreasi pertama yang dikenal kala itu. Sisanya, jeroan dan tulang kemudian menggunakan rempah dan santan, sehingga menghasilkan hidangan yang diberi nama gule atau gulai.
Saat pabrik gula pasir, gula merah, dan kecap mulai bermunculan, masyarakat selatan Jawa mulai meracik menu baru dengan cara mengoseng daging kambing dengan kecap. Tidak lupa, aneka bumbu iris dan kuah gulai juga menjadi komposisi makanan tersebut. Irisan tomat dan kubis juga digunakan untuk menambah kesegaran hidangan tersebut. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama Tongseng. Seng dari tongseng diambil dari kata 'oseng-oseng' (tumis).
Cikal bakal hidangan Tongseng dipercaya berasal dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dulunya, masyarakat kecamatan Klego mencari nafkah dengan bertani, namun ternyata mata pencaharian ini belum dapat mencukupi kebutuhan mereka. Akhirnya mereka beralih profesi dengan menjual sate dan tongseng sampai sekarang. Bahkan ada Patung Sate Tongseng yang menunjukkan kebanggaan masyarakat Klego pada hidangan otentik ini. Sejalan dengan waktu dan perpindahan penduduk Kecamatan Klego di wilayah-wilayah lain, hidangan ini bermunculan di berbagai tempat di Pulau Jawa, bahkan di seluruh Nusantara.
Bumbu Halus :
- 4 butir Bawang merah
- 3 siung Bawang putih
- 3 butir Kemiri
- 3 buah Cabai merah
- 1 sdt Ketumbar
- 1/2 buah Pala
- Gula secukupnya
- Garam secukupnya
- 1/4 sdt Merica
Bahan :
- 500 gr Daging kambing
- 1/4 buah Daun kol, iris kasar
- 1 batang Daun bawang, iris tipis
- 1 lembar Daun salam
- 3 lembar Daun jeruk
- 3 buah Tomat muda, potong sesuai selera
- 1 batang Serai, memarkan
- 2 cm Jahe, memarkan
- 2 sdm Kecap manis
- 1 liter Air
- Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat :
Bumbu Halus :
- 4 butir Bawang merah
- 3 siung Bawang putih
- 3 butir Kemiri
- 3 buah Cabai merah
- 1 sdt Ketumbar
- 1/2 buah Pala
- Gula secukupnya
- Garam secukupnya
- 1/4 sdt Merica
Bahan :
- 500 gr Daging kambing
- 1/4 buah Daun kol, iris kasar
- 1 batang Daun bawang, iris tipis
- 1 lembar Daun salam
- 3 lembar Daun jeruk
- 3 buah Tomat muda, potong sesuai selera
- 1 batang Serai, memarkan
- 2 cm Jahe, memarkan
- 2 sdm Kecap manis
- 1 liter Air
- Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat :
- Rebus daging kambing dengan daun salam dan serai, lalu buang airnya. Potong-potong daging kambing menjadi ukuran kecil
- Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, serai dan jahe hingga harum
- Masukkan daging, kemudian tuang air. Aduk rata
- Tambahkan kecap. Masak hingga air mulai berkurang dan bumbu meresap
- Masukkan daun kol dan daun bawang. Aduk rata
- Setelah kol sudah nampak layu, masukkan tomat. Aduk sebentar, lalu angkat dan sajikan
Seblak |
Namun
beberapa sumber menyebutkan seblak berasal dari daerah Sumpiuh, Jawa
Tengah, karena seblak sangat mirip dengan makanan rakyat kecil dari
Sumpiuh yaitu Kerupuk Godog yang sudah populer sejak tahun 1940an,
sementara seblak baru populer sekitar tahun 2000an. Seblak juga sudah
ada di Daerah Cianjur bagian selatan sejak dari jaman sebelum
kemerdekaan, makanan ini adalah makanan alternatif kaum masyarakat
ekonomi lemah sebagai pengganti jajanan.
Jenis seblak
- Seblak kering (walaupun agak jarang ditemukan), adalak kerupuk pedas mirip dengan basreng
- Seblak basah: seblak makaroni, seblak ceker ayam, seblak mie basah, seblak tulang, seblak baso , seblak basreng ( baso goreng ) , seblak batagor , seblak aci , seblak kwetiaw , seblak siomay , seblak snack, seblak kikil, seblak siomay,
Bahan:
- Kerupuk kanji mentah 50 g
- Telur ayam 1 butir, kocok
- Daun bawang 1 batang, iris halus
- Seledri 1 batang, iris halus
- Garam 1 sdt
- Penyedap rasa 1/2 sdt
- Kecap manis 1 sdm
- Cabe rawit 3 buah
- Bawang merah 2 siung
- Bawang putih 1 siung
- Kencur 2 ruas jari
Cara membuat:
Rendam
kerupuk pada air panas hingga mengembang lalu tiriskan dan beri sedikit
minyak goreng agar tidak saling lengket. Ulek Cabe, bawang merah,
bawang putih, dan kencur hingga halus.Tumis bumbu hingga aromanya
tercium wangi.Tambahkan irisan daun bawang dan seledri. Aduk
rata.Masukkan kerupuk. Aduk rata. Tambahkan telur yang telah dikocok
tadi, aduk agar menjadi telur orak-arik. Beri sedikit air (2 sdm) lalu
tambahkan garam dan penyedap rasa. Aduk hingga air berkurang atau hampir
menguap baru kemudian tambahkan kecap manis. Aduk hingga air habis.
Tuangkan seblak yang telah jadi pada piring saji. Anda bisa menambahkan
taburan bawang goreng di atasnya.
Komentar
Posting Komentar