Describes Food 8

Rujak Buah

Asal mula rujak buah tidak diketahui secara pasti. Namun, makanan ini begitu erat dengan tradisi masyarakat Jawa. Dalam tradisi Jawa, biasanya diadakan acara syukuran ketika kehamilan seorang wanita memasuki usia tujuh bulan. Rujak buah adalah makanan yang kerap dijumpai dalam acara tujuh bulanan tersebut. Berbeda dengan rujak biasa, rujak yang dipakai dalam upacara ini menggunakan bahan dari kulit bagian dalam kelapa muda yang dicincang sampai berbentuk serat pendek dan kecil-kecil dan dicampur dengan cincangan kecil buah-buahan. Selain rujak disertakan juga umbi-umbian (Jawa: kepolo pendem) yang sudah matang dan jajan tradisional bernama procot. 

Selesai upacara rujak ini dibagikan kepada tamu yang hadir. Ada kepercayaan bahwa apabila kebanyakan dari tamu rujaknya terasa sepat dan pedas maka anak yang sedang dikandung adalah seorang anak laki-laki. Sedangkan apabila rujak itu terasa segar dan manis sebagaimana rujak biasa maka yang dikandung itu adalah anak perempua. Terlepas dari itu semua, kini rujak buah dapat mudah dijumpai di mana saja.

 Bumbu Rujak :

-          50 gr Kacang tanah, sangrai
-          10 buah Cabai rawit
-          250 gr Gula jawa
-          3 sdm Gula pasir
-          1/2 sdt Garam
-          50 ml Air asam jawa
-          100 ml Air panas

Bahan :

-          50 gr Mangga, iris tipis
-          50 gr Bengkuang, iris tipis
-          50 gr Kedondong, iris tipis
-          50 gr Ubi jalar kuning, iris tipis
-          50 gr Jambu air, potong menjadi 4 bagian

Cara Membuat :

1.      Bumbu rujak : Ulek cabai rawit, gula jawa, gula pasir dan garam hingga halus, lalu masukkan kacang dan ulek lagi. Tambahkan air asam dan air panas, aduk rata. Sisihkan
2.      Tata buah di atas piring saji, kemudian tuangkan bumbu kacang. Sajikan

Lumpia

Lumpia hadir pertama kali pada abad ke 19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa – Jawa yang serasi dalam cita rasa. Semua bermula dari saat Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang dengan membuka bisnis makanan khas Tiong Hoa berupa makanan pelengkap berisi daging babi dan rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Mbak Wasih, orang asli Jawa yang juga berjualan makanan yang hampir sama hanya saja rasanya lebih manis dan berisi kentang juga udang.
 
Seiring waktu bejalan, mereka bukannya bermusuhan, malah saling jatuh cinta dan kemudian menikah. Bisnis yang dijalankan pun akhirnya dilebur menjadi satu dengan sentuhan-sentuhan perubahan yang malah makin melengkapi kesempurnaan rasa makanan lintas budaya Tiong Hoa – Jawa. Isi dari kulit lumpia diubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung serta dibungkus dengan kulit lumpia. Keunggulannya adalah udang dan telurnya yang tidak amis, rebungnya juga manis, serta kulit lumia yang renyah jika digoreng.

  Bumbu Halus :

-          2 siung Bawang putih
-          1/2 sdt Merica
-          1/8 sdt Garam

Bahan :

-          10 lembar Kulit lumpia
-          200 gr Rebung muda, rebus dan potong korek api
-          100 gr Daging ayam, cincang
-          50 gr Udang, cincang
-          2 butir Telur, orak-arik
-          1/2 buah Bawang bombay, cincang
-          1 batang Daun bawang, iris tipis
-          1/2 sdm Saus tiram
-          1 sdm Kecap inggris
-          2 sdm Kecap manis
-          1 sdm Gula pasir
-          1 sdt Kaldu bubuk
-          Minyak goreng secukupnya

Perekat Kulit :

-          1/2 sdm Tepung terigu
-          2 sdm Air

Cara Membuat :

1.      Panaskan minyak, lalu tumis bawang bombay hingga layu. Kemudian masukkan bumbu halus dan tumis hingga matang dan harum
2.      Masukkan ayam dan udang. Aduk rata dan masak hingga berubah warna
3.      Masukkan rebung, saus tiram, kecap inggris, kecap manis, gula dan kaldu bubuk. Aduk rata
4.      Masukkan telur orak-arik. Masak hingga matang dan rebung setengah mengering. Lalu tambahkan irisan daun bawang. Aduk rata dan sisihkan
5.      Campur bahan perekat kulit. Ambil selembar kulit lumpia dan beri isian secukupnya. Lipat bagian kanan dan kirinya ke dalam, lalu gulung dan rekatkan ujungnya dengan perekat. Lakukan hingga isian habis
6.      Panaskan minyak. Goreng lumpia hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan selagi hangat

Puding
Puding berasal dari bahasa Perancis, boudin yang berarti "sosis darah", dari bahasa Latin, botellus yang berarti "sosis kecil". Istilah pudding digunakan Eropa abad pertengahan untuk hidangan dari daging yang dibungkus.

             Tidak semua puding rasanya manis, suet pudding (puding lemak) adalah jenis puding yang berisi daging sapi yang dibungkus adonan pai dari tepung terigu bercampur lemak domba atau lemak sapi. Di Britania Raya, istilah pudding sering digunakan untuk hidangan penutup yang dibuat dari telur dan tepung, serta dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang.
  Bahan :

-          1 liter Fresh milk
-          200 gr Gula pasir
-          1 bungkus Agar-agar
-          1 sdt Vanilla essence

Cara Membuat :
  1. Campur gula dan agar-agar, lalu masukkan ke dalam fresh milk. Masak hingga mendidih sambil terus diaduk
  2. Kemudian tuang ke dalam cetakan dan tunggu hingga mengeras. Kemudian masukkan ke dalam kulkas
  3. Setelah dingin, keluarkan pudding dari cetakan dan potong menjadi beberapa bagian. Sajikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Food Terminologi 4

Food Terminologi 3

Others 2